Beranda News Videotron Rp1,7 Miliar di Karawang Disorot, Publik Pertanyakan Prioritas dan Transparansi Anggaran

Videotron Rp1,7 Miliar di Karawang Disorot, Publik Pertanyakan Prioritas dan Transparansi Anggaran

Penampakan Videotron yang terpasang di pusat kota karawang
Google search engine

KARAWANG |infokeadilan.id – Proyek pemasangan videotron oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Karawang menuai kritik tajam dari publik. Videotron berlabel “Digital Iconic – Videotron Outdoor OLS5 Fixed” yang berdiri mencolok di depan Pos Polisi 4K, pusat kota Karawang, disebut-sebut menelan anggaran fantastis sebesar Rp1.797.201.000 dari APBD.

Dikerjakan oleh PT Visi Tiga Media, proyek ini menjadi perbincangan hangat setelah diunggah oleh akun media sosial Karawang Kekinian. Alih-alih disambut positif, keberadaan videotron justru memicu gelombang kritik warganet yang mempertanyakan relevansi proyek dengan kondisi riil di lapangan.

Berita Lainnya  Soal Adanya Tumpukan Sampah, Ketua Paguyuban Maskar Pertanyakan Anggaran

“Kalau dipake relokasi rumah yang terdampak banjir di Karangligar, bisa bangun berapa rumah tuh,” sindir seorang pengguna Instagram, menyinggung persoalan banjir yang saban tahun menghantui warga Karawang.

Sorotan juga mengarah pada kondisi infrastruktur jalan yang dinilai lebih mendesak. Beberapa pengguna media sosial mempertanyakan mengapa pemerintah daerah lebih memilih membangun videotron mahal ketimbang memperbaiki jalan rusak yang kerap menimbulkan kecelakaan.

Tak hanya itu, dugaan pemborosan anggaran turut mengemuka. Seorang pengguna menyebut bahwa videotron berukuran besar di Kota Bandung hanya menghabiskan biaya sekitar Rp400 juta.

Berita Lainnya  Dugaan Abaikan APD Dan K3, Askun Desak Pengamat Minta Katim Beri Sanksi Tegas Pelaksana Pembangunan IGD Di RSUD Karawang

“Aslinya tuh videotron gak segitu harganya,” tulis akun bernama Ali Hidayat, meragukan nilai proyek yang dianggap janggal.

Gelombang komentar sinis dan sarkastik pun tak terelakkan. Di tengah persoalan banjir, infrastruktur rusak, hingga minimnya layanan publik, proyek videotron senilai hampir Rp2 miliar ini dinilai tidak memiliki urgensi dan berpotensi menjadi ladang korupsi terselubung.

Hingga berita ini diturunkan, Diskominfo Karawang belum memberikan klarifikasi terkait detail anggaran maupun alasan pemilihan lokasi dan urgensi proyek tersebut.

 

*Red